Q. ^_^
A. Cara menyusui yang benar berhubungan dengan pelekatan / lacth on yang benar juga. Pelekatan yang dimaksud adalah cara menempelnya mulut bayi ke daerah aerola (bagian yang berwana gelap disekitar puting) pada payudara ibu. Bila mulut bayi hanya melekat pada puting saja, bisa dipastikan puting akan lecet dan luka. Persepsi bahwa menyusui hanya melalui puting saja sehingga bagi ibu dengan puting datar (nipple flat) tidak bisa menyusui harus diluruskan. Kata lain dari menyusui adalah breast feeding, bukan nipple feeding. Jadi ibu dengan puting datar akan tetap bisa menyusui walaupun memerlukan usaha ekstra baik bagi ibu maupun bayi.
Bagaimana posisi menyusui yang benar. Tentunya, posisi menyusui sangat menentukan bagi kenyamanan bayi dan ibu sendiri. Apakah harus selalu menyusui dalam posisi berbaring? Tidak. Kita harus membiasakan bayi bisa menyusu dalam keadaan apapun. Baik kita tidur di rumah, berdiri, duduk, atau bahkan saat kita sedang berada di atas kendaraan.
1. The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
2. The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
3. The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
4. Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.
5. The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.
Gambar ke-5 posisi tsb. bisa anda liat di link ini :
http://img.carapedia.com/images/article/menyusui.gif
Video Tips Menyusui :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=VkfR9xlQFi4
Dalam video itu akan diberikan beberapa tips dalam menyusui.
Silahkan dipraktekkan.... Ì Ì
Bagaimana posisi menyusui yang benar. Tentunya, posisi menyusui sangat menentukan bagi kenyamanan bayi dan ibu sendiri. Apakah harus selalu menyusui dalam posisi berbaring? Tidak. Kita harus membiasakan bayi bisa menyusu dalam keadaan apapun. Baik kita tidur di rumah, berdiri, duduk, atau bahkan saat kita sedang berada di atas kendaraan.
1. The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
2. The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
3. The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
4. Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.
5. The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.
Gambar ke-5 posisi tsb. bisa anda liat di link ini :
http://img.carapedia.com/images/article/menyusui.gif
Video Tips Menyusui :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=VkfR9xlQFi4
Dalam video itu akan diberikan beberapa tips dalam menyusui.
Silahkan dipraktekkan.... Ì Ì
Saya da pr ni, bntuin ya?
Q. 1. apakah hormon yg berperan dalam laktasi?
2. Apakah manfaat laktasi?
3. Mengapa laktasi merupakan salah satu metode KB?
4. Jelaskan siklus menstruasi!
Bntuin ya, bintang 5 buat jawabn singkat, padat, bener, mantab.
2. Apakah manfaat laktasi?
3. Mengapa laktasi merupakan salah satu metode KB?
4. Jelaskan siklus menstruasi!
Bntuin ya, bintang 5 buat jawabn singkat, padat, bener, mantab.
A. 1, prolaktin: untuk produksi ASI
oxycytocin: pengeluaran ASI
2. banyak,,,secara gizi mengandung zat2 untuk memenuhi kebutuhan ASI, bila dibandingkan dengan susu formula ASI jauh lebih banyak mengandung mengandung protein whey yang sangat baik untuk pertumbuhan dan mudah diserap oleh usus bayi yang masih belum sempurna perkembangannya. mengandung antibody yaitu imunoglobulin A(salah satu sistem pertahanan ttubuh) untuk daya tahan tubuh yang tidak didapatkan pada susu formula, mengandung lemak yang lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula sehingga tidak menyebabkan gangguan pencernaan dan alergi, secara emosional menimbulkan hubungan yang erat antara ibu dan anak, serta secara finansial lebih murah.
3. dengan menyusui akan d hasilkan hormon prolaktin, hormon ini akan menghambat pengeluaran hormon LH (leutinizing hormon) dan FSH (folikel stimulating hormon), dimana LH dan FSH ini berfungsi untuk proses pematangan dan ovulasi sel telur. bila hormon ini tidak dikeluarkan maka tidak akan ada pematangan sel telur,, ya ga akan hamil.
4. Menurut Anita (2008) siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase, yakni fase folikuler, fase ovulatori, dan fase luteal.
1. Fase Folikuler
Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Saat pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2. Fase Ovulatori
Fase ovulatori dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. lihat gambar aja di link http://atika165.blogspot.com/
oxycytocin: pengeluaran ASI
2. banyak,,,secara gizi mengandung zat2 untuk memenuhi kebutuhan ASI, bila dibandingkan dengan susu formula ASI jauh lebih banyak mengandung mengandung protein whey yang sangat baik untuk pertumbuhan dan mudah diserap oleh usus bayi yang masih belum sempurna perkembangannya. mengandung antibody yaitu imunoglobulin A(salah satu sistem pertahanan ttubuh) untuk daya tahan tubuh yang tidak didapatkan pada susu formula, mengandung lemak yang lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula sehingga tidak menyebabkan gangguan pencernaan dan alergi, secara emosional menimbulkan hubungan yang erat antara ibu dan anak, serta secara finansial lebih murah.
3. dengan menyusui akan d hasilkan hormon prolaktin, hormon ini akan menghambat pengeluaran hormon LH (leutinizing hormon) dan FSH (folikel stimulating hormon), dimana LH dan FSH ini berfungsi untuk proses pematangan dan ovulasi sel telur. bila hormon ini tidak dikeluarkan maka tidak akan ada pematangan sel telur,, ya ga akan hamil.
4. Menurut Anita (2008) siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase, yakni fase folikuler, fase ovulatori, dan fase luteal.
1. Fase Folikuler
Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Saat pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2. Fase Ovulatori
Fase ovulatori dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. lihat gambar aja di link http://atika165.blogspot.com/
Powered by Yahoo! Answers